Tumpak Sewu: The Mighty Waterfall of East Java

Relatif tidak terdengar, namun ternyata Kabupaten Lumajang menyimpan pesona alam yang menakjubkan! Ya, di kabupaten Provinsi Jawa Timur ini merupakan rumah dari Air Terjun Tumpak Sewu.

Keindahan air terjun ini sebetulnya telah diakui oleh wisatawan mancanegara, oleh karena itu cukup banyak paket trip dengan destinasi Tumpak Sewu dari Malang, dan bahkan Bali.

Bila ingin berkunjung ke sini, kita bisa transit di Kota Malang sebelum memulai perjalanan ke Kabupaten Lumajang. Dengan menggunakan kendaraan pribadi, karena sistem angkutan umum yang belum begitu baik untuk mencapai kawasan yang berada di Kecamatan Pronojiwo tersebut, perjalanan umumnya memakan waktu kurang lebih 2 jam. Tentu saja tidak disarankan untuk jalan kaki mengingat jarak Malang-Tumpak Sewu yang berkisar 65 km.

Selama perjalanan, terutama setelah memasuki wilayah Lumajang, kita akan disuguhi perumahan penduduk, ladang, sungai, dan hutan yang sangat menyegarkan mata. Untuk membantu mencapai gerbang masuknya, di sepanjang perjalanan terdapat cukup banyak petunjuk-petunjuk kecil. Lokasinya ada di sebuah desa, lebih tepatnya Desa Sidomulyo. Di desa inilah kita bisa memarkirkan kendaraan kita, dan selanjutnya membayar retribusi sebesar Rp 10.000,-. Sedangkan untuk WNA biayanya dibedakan alias lebih mahal.

Mengunjungi air terjun ini akan membuat kita merasa sangat takjub akan kuasa alam. Dari anjungan observasi, air terjun dengan aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru ini akan terlihat sangat megah!  Diiringi gemericik air terjun dan kicauan burung, akan menambah nuansa “the lost world” air terjun yang menerima aliran Sungai Glidih dari Semeru ini.

The majestic waterfall of Tumpak Sewu Indonesia
Tumpak Sewu Waterfall from above
The majestic waterfall of Tumpak Sewu Indonesia
View dari anjugan observasi Tumpak Sewu

Merasa bosan dengan bird’s eye view? Tenang saja, di sini kita juga bisa mendarat hingga ke dasar air terjun. Ya betul, hingga ke titik terbawah air terjun. Namun, pastikan kita menggunakan alas kaki yang sesuai dan tetap perhatikan kondisi cuaca ya, karena aliran di bawah bisa berbahaya saat curah hujan tinggi. Selain itu, akan ada tambahan retribusi sebesar Rp 20.000,- untuk kita yang ingin menyaksikan kemegahannya dari bawah.

Perjalanan menuju dasar air terjun menurut saya cukup curam. Pada awalnya akan terdapat tangga yang terbuat dari besi, tapi semakin ke bawah hanya ada susunan bebatuan yang lumayan licin. Pokoknya sangat dianjurkan menggunakan alas kaki yang sesuai biar nggak cedera, deh. Setelah sampai di bawah, kita akan disambut aliran sungai. Jadi perjalanannya akan basah-basahan, ya.

The majestic waterfall of Tumpak Sewu Indonesia East Java
Sambutan aliran Sungai Glidih yang membawa air dari puncak Pulau Jawa

Namun rasa lelah akan terbayarkan sesampainya di dasar. Berdiri di tengah tembok air terjun dengan ketinggian 120 m sungguh membuat kita merasa sangat kecil di hadapan alam semesta! Bagi yang suka foto-foto, jangan lupa mengabadikan momen di air terjun yang juga disebut “Niagara-nya Indonesia” ini.

The majestic waterfall of Tumpak Sewu Indonesia Java
Nuansa “the lost world” di Tumpak Sewu
The majestic waterfall of Tumpak Sewu Indonesia Java
View dari bawah Air Terjun Tumpak Sewu yang tampak megah. Totally worth the effort!

Waktu terbaik untuk mengunjungi air terjun yang berarti “tumpuk seribu” ini adalah di pagi hari sebelum kawasan dipadati pengunjung dari berbagi negara. Bulan April hingga Agustus dikabarkan menjadi momen terbaik untuk berkunjung ke sini karena cuaca dan aliran air yang lebih bersahabat. Dan juga, sebaiknya tidak terlalu sore karena dikabarkan kondisi akses jalan yang cukup berisiko.

CATEGORIES

LUMAJANG

One response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *