Singkawang: The Oriental Pearl of Kalimantan

Berbicara mengenai keanekaragaman budaya Indonesia sepertinya tidak akan ada habisnya. Mulai dari Sabang-Merauke dan Natuna-Rote, masing-masing daerah memiliki pesonanya sendiri. Salah satu daerah yang terkenal akan culture-nya adalah Kota Singkawang. Kota di Kalimantan Barat yang terletak 150 km dari Pontianak ini memberikan sensasi yang berbeda untuk kita. Untuk mencapai kota ini, kita bisa menggunakan jalur udara via Bandara Singkawang atau jalur darat yang memakan waktu kurang lebih 3 hingga 4 jam dari Pontianak. Namun, untuk saat ini bandara tersebut hanya melayani rute Jakarta-Singkawang saja.

Kota Singkawang Kalimantan Barat
Panorama Kota Singkawang, Kalimantan Barat

Menginjakkan kaki di kota ini, kita bisa langsung merasakan aura oriental. Bagaimana tidak, di sini banyak sekali ornamen-ornamen ala Tionghoa. Mulai dari kuil, gapura, bangunan, hingga tugu. Kalau di Surabaya ada Tugu Pahlawan dan di Malang ada Tugu Malang, nah di kota yang berjarak 165 km dari perbatasan Malaysia ini ada Tugu Naga, lho. Hal ini tentunya tidak heran, karena mayoritas penduduknya adalah orang Tionghoa. Namun, yang menarik dari kota yang berdiri pada tahun 2001 ini adalah toleransi antar penduduknya. Hal ini tercermin dari predikat kota Singkawang sebagai kota paling toleran di Indonesia pada tahun 2023. Tidak heran di kota yang memiliki arti “kota yang terletak di kaki gunung namun dekat dengan muara laut” ini, terdapat rumah ibadah lain yang berukuran cukup besar, seperti Masjid Raya Singkawang dan gereja Katolik maupun Protestan. Karena, selain suku Tionghoa, konon di kota ini juga banyak suku Dayak dan Melayu.

Kota Singkawang Kalimantan Barat
Tugu naga di salah satu sudut Kota Singkawang
Masjid Raya Singkawang Kalimantan Barat
Siluet Masjid Raya Singkawang

Kalau bosan dengan melihat-lihat bangunan, jangan khawatir karena Singkawang ini juga jagonya kuliner. Salah satu kuliner yang terkenal adalah choipan, yaitu kudapan semacam pangsit yang berisi daging, sayuran, dan bumbu-bumbu. Tempat makan choipan yang oke menurut saya adalah Choipan Keluarha Tjhia yang terletak di Gang Tradisional, Kecamatan Singkawang Tengah. Sesuai dengan nama gangnya, letaknya di daerah semacam cagar budaya begitu. Jadi sembari makan kita juga bisa melihat bangunan bergaya classic China ini. Truly a Singkawang experience! Sedangkan untuk kuliner malam hari, di sepanjang Jalan Hong Kong juga terdapat berbagai jenis makanan, tapi konfirmasi ke penjual dahulu ya mengenai halal tidaknya.

Choipan Kota Singkawang Kalimantan Barat
Ini dia penampakan choipan Singkawang…
cagar budaya keluarga Tjhia choipan KotaSingkawang Kalimantan Barat
Cagar budaya rumah keluarga Tjhia di Singkawang

Lalu kapan waktu terbaik mengunjungi Singkawang? Kalau menurut saya yang paling oke adalah saat Cap Go Meh, karena pada saat ini biasanya diadakan festival. Pada momen ini, biasanya akan ada pawai tatung (semacam orang yang dipercaya dimasuki oleh roh) yang pesertanya berasal dari Kalimantan hingga luar negeri. Dalam rangkaian acara tersebut, tatung akan diarak keliling kota. Entah bagaimana mekanismenya, yang jelas para tatung seakan kebal terhadap benda-benda tajam, dan jumlahnya ada ratusan. Pada saat berlangsungnya acara ini, suasana kota yang namanya berasal dari Bahasa Hakka ini akan sangat ramai. Lautan manusia akan memenuhi jalan-jalan protokol dan hotel-hotel akan terisi penuh. Oleh karena itu, bagi yang ingin menikmati suasananya, sangat disarankan untuk merencanakan dari jauh-jauh hari. Yang menarik dari festival ini adalah walaupun diselenggarakan dengan judul Cap Go Meh, ternyata banyak juga menampilkan berbagai macam kebudayaan, seperti pertunjukkan adat Dayak dengan ornamen kepala berbentuk Hornbill yang keren banget menurut saya

festival cap go meh tatung Kota Singkawang Kalimantan Barat
Gerbang festival Cap Go Meh Kota Singkawang
Penampakan tatung yang sedang beraksi di festival Cap Go Meh

Namun kunjungan ke suatu kota tidak lengkap pastinya kalau nggak mengetahui asal usulnya. Karena menurut kata pepatah tidak kenal maka tidak sayang, bukan? Nah, di Singkawang ini juga sudah dibangun Singkawang Cultural Center. Di sini, kita bisa mengetahui lebih jelasan tentang asal usul kota ini. Selain banyak spot yang fotogenik karena desainnya yang artistik, galeri yang dibuka pada tahun 2019 ini tentunya akan melengkapi khasanah kita mengenai the oriental town of Kalimantan.

Singkawang cultural center sejarah Kalimantan Barat
Suatu sudut di Singkawang Cultural Center
Singkawang cultural center sejarah Kalimantan Barat
Singkawang Cultural Center yang jendelanya saja fotogenik
Singkawang cultural center sejarah Kalimantan Barat
Becak yang terparkir di sudut Singkawang Cultural Cener

CATEGORIES

WEST KALIMANTAN

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *