Bingung mencari kegiatan selama hari jadi Bangsa Indonesia selain hunting promo? Sebagai WNI, setiap tanggal 17 Agustus kita selalu diajak untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa. Dan rasanya mengunjungi Istana Gebang di Kota Blitar akan membawa kita semakin lebih dekat dengan perjuangan Bapak Proklamator kita. Berjarak hanya sekitar 2 km dari Makam Bung Karno, mengunjungi istana yang dibangun sekitar tahun 1918 ini pastinya akan melengkapi kunjungan kita ke Bumi Bung Karno.
Sejatinya, tempat ini merupakan kediaman Pak Soekarno pada masa muda dahulu. Untuk mengunjungi istana yang berada di Jl. Sultan Agung, Blitar, ini, kita akan dipungut biaya sebesar Rp 3.000,-. Selanjutnya, sebelum memasuki pintu istana, pengunjung diwajibkan melepas alas kaki dan menyimpannya ke dalam plastik yang sudah disediakan (sudah include dengan retribusi). Memasuki istana ini, kita seakan masuk ke dalam mesin waktu. Bagaimana tidak, benda-benda hingga foto-foto beliau serta kedua orang tua beliau seakan membawa kita flashback ke tahun 1900-an. Di sini kita bisa melihat secara langsung kamar tidur, dapur, hingga toilet presiden pertama Republik Indonesia. Toiletnya jadul banget, tapi masih berfungsi secara baik. Uniknya dari rumah ini, walaupun tanpa AC namun suasana di dalam rumah beliau tetap terasa teduh.

Selain foto-foto keluarga beliau, di museum ini juga terpajang foto-foto perjumpaan beliau dengan berbagai sosok petinggi negara lain pada saat itu, seperti Kim Il Sung (Presiden Korea Utara), John F Kennedy (Presiden USA), Mao Zedong (Presiden China), hingga Ho Chi Minh (Vietnam). Namun yang menarik perhatian saya adalah momen beliau bersama Che Guevara, seorang sosok revolusi dari Kuba. Hubungan presiden pertama kita dengan Mr. Che memang cukup hangat pada saat itu. Puncaknya adalah saat sosok kelahiran Argentina itu melakukan lawatan ke Indonesia pada tahun 1950, disusul dengan kunjungan Pak Soekarno ke Kuba satu tahun setelahnya. Tentu saja di istana ini terdapat foto pertemuan beliau-beliau. Dari foto itu aura reovlusionernya berasa banget! Hehe..

Namun, yang menarik dari istana ini adalah koleksinya yang berupa mobil Bung Karno yang terparkir di garasi rumah beliau. Penampakan mobil produksi Mercedes Benz pada tahun 1960-an ini masih sangat gagah. Di sini dijelaskan bahwa mobil ini pernah digunakan untuk menjemput kedatangan beliau setibanya di Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang setelah melakukan kunjungan ke salah satu negara sahabat Indonesia pada saat itu, yaitu Mesir. Saat ini, walaupun beliau telah tiada, namun jasa-jasa dan semangat beliau tak lekang oleh waktu. Layaknya mobil hitam dengan nopol AG 390 N yang beristirahat di garasi Istana Gebang, yang seakan menjadi saksi bisu perjalanan hidup Bapak Proklamator kita…

No responses yet